Fly me afar
Lay on quiet
Evening plane.
The long pain
Train me to memory lane
Story of botanical freeze
Reading alone on morning breeze.
The long pain
Sail me again
Poem of lonely sorrow
The hope for new tmoro.
Irama itu menemani
Dan menyentuh
Malam paling bisu
Kerana tak bisa
Jadi rasa yg lain
Selain diri sendiri.
Bebaslah terawang
Di ruang vakum tanpa sebarang
Bendasing yang menilai begitu dan begini
Itula jalan bahagia
Ditempat dijamin
Duka
Itulah gembira
Diruang yang sengsara
Tak tahu ape yg dimahu dari prasan yg tidak pernah mesta
Letih lesu
Disangkar ragu
15dec17, gwyneville, nsw.
Along the way while driving, we are caution with signboards in the streets and hiways. They are useful information and indicators stated what lies ahead or action we need to aware and prepare to do. Normally at long drive freeways route , signs on how much distance left to reach certain place the speed limits that bounded. In urban area, streeets denote signs like ‘no parking’or ‘no entry’, ‘one way street’ rampantly seen. All signboards posed to ensure the safety of the road users which warn detrimental causes that may occur if not comply.
In our spiritual life, the similar signs and warning occur in our life to caution us about the how our journey is going. llnesses and diseases betide on someone as warning that the time is ticking on us and we dont have much time to waste. It is a sign that our breath is deteriorate as time pass by and we got to fulfil ouur responsibility before thee health fails us to do anything. It is telling us time wait for nobody and the to be spent our priority most in our daily life.
As we drive along the hiway of our life, look out the signs and ponder what they are trying to remind us...
Al-Quran dan doa-doa adalah penawar bagi segala penyakit. Beberapa ayat dan amalan ayat-ayat suci yang berkaitan peyembuhan buah pinggang dengan izin Allah yang boleh diamalkan :
Inshallah laksanakan dengan istiqamah, dan benar -benar mengharap kesembuhan dari ALLAH. Niat agar kesembuhan dapat memperbaiki dan mendekatkan diri kepadaNya dan melaksanakan amanah dan tanggujawab sebagai seorang hamba Ilahi. Insha ALLAH.
2. Ungkapan gambaran stres secara umumnya adalah tentang tekanan perasaan seseorang sehingga membuatkannya tidak mampu untuk menjalani kehidupan seperti biasa.
3. Stres juga adalah satu fitrah bagi manusia iaitu keadaan yang pasti berlaku dalam diri manusia terutama bagi mereka yang menghadapi penyakit yang sukar diubati. Ini kerana fitrah kejadian manusia itu sendiri yang terdiri daripada sistem saraf dan unsur kimia yang boleh menyebabkan perasaan, mental dan jasmani manusia terpengaruh.
Al-Anbiyā‟ 21: 37
Terjemahan: “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-
gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda
(azab)-Ku; maka, janganlah kamu minta kepadaKu
mendatangkannya dengan segera”.
Al-Ma‛āij 70: 19-22
Terjemahan: “Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat
gelisah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh
kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.
Kecuali orang-orang yang mengerjakan solat”.
5. Ayat al-Qur‟an tersebut memberi gambaran sikap manusia yang akan menjadi keluh kesah dan kebimbangan apabila diuji dengan sesuatu musibah, seolah-olah tiada jalan keluar dari masalah tersebut. Namun, ayat yang terakhir dari surah al-Ma‟ārij menceritakan bahawa masalah kebimbangan tersebut hanya boleh dihadapi dengan tenang oleh orang yang beriman.
6. Dalam Islam setiap dugaan yang datang adalah ujian daripada Allah SWT untuk meninggikan darjat dan martabat seseorang hamba di sisiNya. Semakin berat ujian atau tekanan yang dihadapi semakin besarlah pahala yang akan diperolehi.
7. Oleh itu setiap manusia akan diuji bagi mendapat sebaik-baik ganjaran iaitu menikmati syurga Allah SWT
Apabila seseorang manusia itu berhadapan dengan sesuatu
ujian dan bersabar dalam menempuhinya, tidak berputus asa atau berkeluh kesah, berfikiran positif dengan memahami bahawa Ayat tersebut mengandungi makna bahawa manusia yang punyai iman yang kuat dia akan cekal menghadapi setiap ujian hidup. Manakala orang yang lemah imannya akan mudah mengalami tekanan jiwa.
8. Tambahan lagi golongan yang lemah imannya memiliki sifat mudah kehilangan kepercayaan diri dan selalu berburuk sangka kepada Allah SWT dan orang lain. Bahkan kesan daripada pemikiran negatif ini dapat mengundang keburukan, kejahatan dan penyakit yang berbahaya.
9. Selain itu, stres juga merupakan ujian dari Allah SWT yang
bertujuan untuk menutup atau menghapuskan dosa-dosa
hambaNya (kaffarah). Ini merupakan satu hikmah (rahsia) di
sebalik ujian Allah dan seorang muslim yang mengetahui
tentangnya pasti akan memiliki kekuatan mental yang tinggi.
Berbeza dengan mereka yang melihatnya secara zahir sahaja.
10. Kekuatan mentalnya sangat lemah dan senang berkeluh-kesah atas segala musibah yang menimpa. Sabda Nabi SAW dalam sebuah hadis:
Terjemahan: “Tiada kesusahan yang ditimpakan ke atas
seorang muslim melainkan Allah SWT menghapuskan
(dosanya), walaupun (kesusahan itu hanyalah) duri yang
mengenainya”.
11. Maka setiap mukmin perlu bersedia untuk menghadapi
tekanan dalam kehidupan dari segala sudut sama ada dari sudut mental atau fizikal. Malah mereka seharusnya memiliki kekuatan aqidah yang kukuh seperti keimanan kepada qaḍā‟ dan qadar yang akan menjadikan seseorang itu tabah menghadapi segalanya serta tidak mudah berputus asa dalam meneruskan kehidupan.
12. Mereka juga wajib percaya bahawa sesungguhnya sesuatu itu datang daripada Allah dan akan kembali jua kepadaNya.
13. Dari perspektif Islam, stres boleh dilihat sebagai salah satu fenomena „penyakit jiwa‟ yang mempunyai kaitan erat dengan al-nafs iaitu melibatkan aspek akal, roh, hati dan nafsu. Stres dapat mendatangkan pelbagai penyakit jiwa seperti gelisah, bimbang, runsing, sedih, murung yang keterlaluan dan sebagainya. Jika stres berpanjangan, ia memungkinkan berlakunya tindak balas atau perlakuan di luar batas-batas norma dalam masyarakat, kadangkala di luar batasan ajaran agama, dan di luar batas akal yang waras.
Sumber : Norhafizah Musa
Phosphate
Calcium
Potassium
Haemoglobin
Two important biochemical parameters that are measured in blood in order to assess the function of the kidney are blood urea and creatinine. Blood urea is synthesized in the liver from the ammonia produced in the intestinal tract as a by product for the digestion of protein. So, ammonia produced in the intestinal tract
is transported to the liver and then converted into urea.The urea is excreted through the kidney. So, this why blood urea is used as a test for the function of the kidney.
The second parameter is creatinine. Creatinine is a metabolic product produced from the muscles. First, creatine is synthesized in the liver and then transported to the muscles, combined with phosphorus and result in the formation of phosphocreatine
and then, when the body needs energy,the phosphorus is used for synthesis and the creatine is converted into creatinine. The creatinine produced from the muscles is excreted only through the kidney. So, here, these two parameters excreted through the kidney and this is why used to assess the function of the kidney.
However, urea is considered sensitive for renal diseases
but not specific. Creatinine is considered specific but not sensitive.So, the presence of mild renal disease, will result in increase the level of urea in the blood.Why urea is considered none specific for renal diseases is because urea is affected by the levels of proteins produced in the intestinal tract when large amount of protein produced. This means that more ammonia is produced and transported to the liver and will result in increase the level of urea which is not related to a disease in the kidney.
Also, in presence of abnormalities in protein metabolism
will result in reduction in the production of ammonia
and affect the level of urea in the blood. The presence of disease in the liver will affect the production of urea and may result in
reduction in the level of urea in the blood.
Another factor that affect the level of urea in the blood is dehydration. Urea increased in the blood circulation in cases of dehydration So, cases associated with diarrhea or vomiting
or any other causes of dehydration will result in elevation of urea level in the blood. So, renal disease is not the only cause for elevation of urea. However, if we excluded other causes that will result in elevation of urea, the kidney will be the cause, at that time.So, urea is considered sensitive it increase in mild renal diseases but, urea is not specific, because there are other factors
affect the level of urea in the blood.
Regarding creatinine, It produced in muscles.
However, creatinine excreted only through the kidney . Creatinine is not affected by the diet. Creatinine is not increased in cases of dehydration. So, creatinine is specific for kidney diseases
but, it increased in late renal diseases.Not like urea, it is specific. Once creatinine increased, the renal disease is confirmed.
Usually increase of creatinine is associated with elevation of blood urea. However, elevation of blood urea is not
is not essentially associated with elevation of creatinine levels in the blood. Creatinine level in the blood can decrease in cases of wasting of, in cases of emaciation or wasting of muscles due to the decrease the muscle mass that will result in decrease the production of creatinine and affect the level of creatinine in the blood. So, creatinine level can be decreased in cases of liver diseases or in case of wasting condition, or decrease the muscle mass in the body.
Sajak 3 ; itu saja
Kinj hanya satu ku pinta
Baki masa utk membersihkan dosa
Sbelum dijemput Pulang.
Itu saja.
Htjseremban.
Terlantar di hospital
Ketika terlatar di hospital, ku dilihatkan
- empat troli mayat roda berkeriuk berdentum diusung keluar wad
..dan seorang aku sedang termanggu memikir satu persatu apa yang bakal berlaku. Menunggu , merenung longgokan dosa yang bakal dihitungkan.
Hospital seremban 31-7ogos 2019
Pada raya ke12 juga, setelah demam dan muntah beberapa hari serta pitam, aku dimasukkuan ke hospital , didiagnos menghadapi kegagalan fungsi buah pinggang. Aku bertahan di hospital tampin selama 6 hari , kemudiannya di tahan di tahan di hospital swasta selama 4 hari.
Terawih dan puasaku terhenti pada ramadhan ke12..
Ramdhan kali ini aku hanya dberikan 10 ramdhan pertama, yg dikatakan pengampunan( jika diizinNya) tiada 10 pertengahan iaitu Maghfirah, malah tiada bebas dari ape neraka (10 terakhir) dan apatahlagi lalitul qadar.
Aku merenung jauh. Berfikir sejenak. semua ini mengejutkan aku dari lena yang panjang untuk ku mulai rekonstruksi diri. Ampuni hamba mu ini.
2. Bersentiasalah utk mencuba lebih kuat, langkah lebih jauh dan menabahi sakit dan pedih dalam berusaha.
Seremban 12 jan 19. - malam yg gelapnya hanyir dan pudar.